Kementerian Perhubungan dan ITB

Kementerian Perhubungan dan ITB : Transportasi menjadi salah satu sektor yang paling mendukung mobilitas manusia, terlebih lagi di perkotaan. Namun, di sisi lain sarana transportasi di Indonesia masih memiliki banyak masalah; lingkungan, keamanan, ketersediaan ruang, hingga kemacetan. Bukan hanya itu, kualitas dan ketersediaan sarana transportasi di berbagai kota di Indonesia juga masih mengalami kesenjangan.

Institut Transportasi dan Pengembangan Kebijakan Indonesia, Kementerian Perhubungan, dan Institut Teknologi Bandung berkolaborasi menyelenggarakan seminar “Urban Transport Talks” seri ketiga dengan judul acara “Bukan Jakarta” pada Kamis (15/9/2022). Acara ini dibuka dengan Keynote Speaker, Ir. Edwan Kardena, Ph.D., sebagai Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ITB dan juga diisi oleh dua pemateri yaitu Transport Associate ITDP Indonesia, Vinensia Nanlohy dan CEO Jaramba, Anugerah Nurrewa.

Dalam penjelasannya, Transport Associate ITDP Indonesia,

Vinensia Nanlohy menceritakan berbagai perbedaan kondisi sarana transportasi di Indonesia. “Jakarta banyak di nilai sebagai kota dengan sarana transportasi terbaik di Indonesia. Terlepas dari berbagai kekurangannya, sarana transportasi di Jakarta sangatlah beragam. Mulai dari MRT, LRT, Transjakarta, KRL, dan berbagai angkutan lainnya,” ucap Vinensia.

Di sisi lain, banyak kota di Indonesia yang memiliki moda transportasi yang sangat terbatas dan kurang memadai. Dan anggaran menjadi salah satu hal yang sering di usung menjadi penyebabnya.

Padahal, sarana transportasi yang memadai dan baik bukan dinilai dari sedikit banyaknya jenis transportasi yang beredar, melainkan dinilai dari efektivitas dan optimalisasi pemanfaatan transportasi tersebut untuk masyarakatnya.

“Dua kota yang dapat menjadi contoh untuk kota-kota lain terkait reformasi sarana transportasinya adalah Semarang dan Solo,” terang Vinensia. Sebagai contoh, kota Semarang memiliki Feeder Trans Semarang dan Bus Trans Semarang. Kunci sukses dari reformasi transportasi di kota Semarang ini adalah komitmen yang tinggi dari pemerintah daerahnya.

Biaya operasional dari dua moda transportasi ini di tanggung oleh APBD Kota Semarang, tepatnya sekitar 3% dari APBD Kota Semarang. “Ke depannya, moda transportasi ini akan di buatkan koridor khusus untuk meningkatkan efisiensi waktu dan menghindari kemacetan,” ujar Vinensia. Selain itu, dalam pengembangan Feeder Trans Semarang dan Bus Trans Semarang ini, Pemerintah Kota Semarang turut melibatkan operator moda transportasi yang sudah ada sebelumnya seperti angkutan umum untuk ikut berdiskusi. “Operator existing tetap di libatkan ke dalam sistem baru yang telah di rancang pemerintah dan di anggap sebagai mitra untuk mendirikan sarana transportasi publiknya,” papar Vinensia.

Kementerian Perhubungan dan ITB Selain Semarang, Kota Solo juga menjadi salah satu kota yang mulai berhasil melakukan reformasi transportasi publiknya. Kini Kota Solo telah memiliki Bus Batik Solo Trans dan Feeder Batik Solo. “Pemerintah mengajak operator existing untuk berdiskusi dan menciptakan suatu konsorsium berbadan hukum yang dapat mengoperasikan dan mengkoordinasikan bus dan feeder di dalam suatu sistem,” cerita Vinensia. Melalui konsorsium ini, para pelaku usaha transportasi yang sudah berjalan sebelumnya juga dapat terus ikut bergerak bersama sarana transportasi baru dan juga mendapat akses serta hak yang sama.

Materi kedua terkait kemacetan di sampaikan oleh CEO Jaramba, Anugerah Nurrewa.

Menurutnya, kemacetan yang banyak terjadi di Indonesia di sebabkan oleh terlalu melimpahnya penggunaan kendaraan pribadi di jalan raya. Selain itu, kemacetan juga kerap terjadi karena berbagai sarana transportasi yang tersedia belum memadai pada berbagai standar kebersihan, keamanan, kenyamanan, dan efektivitas waktu.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, di perlukan partisipasi pemerintah dan juga masyarakat secara luas. Salah satu bentuk nyata dari Anugerah Nurrewa. Sebagai solusi yang dapat di tawarkan untuk mengatasi masalah transportasi adalah MaaS atau Mobility as a Service. Untuk itu, ia membuat Jaramba sebagai MaaS untuk Indonesia.

“Produk pertama dari Jaramba adalah penyediaan informasi terkait real position terkait bus terdekat, lalu informasi terkait rute transportasi secara detail. Dan juga menjadi loket pembelian tiket transportasi publik seperti angkot secara online,” cerita Anugerah.

Keberadaan Jaramba atau sejenisnya, dapat menciptakan tren baru di mana di gitalisasi juga dapat di lakukan. Pada transportasi umum berskala besar, bukan hanya pada transportasi pribadi yang di jadikan transportasi publik.

By AKDSEO

Open chat
1
ADMIN AKDWEBS
Halo,
Saya Layanan Posting Tamu
Saya Memiliki 600 Situs
Status : Terindeks Semua
DA bagus : 40-60
Kategori Nice yang Berbeda
Umpan Tetes Diizinkan
Saya dapat mempublikasikan secara instan
secepat mungkin

Layanan saya:
1. Saya akan mengerjakan pesanan Anda maksimal 1X24 jam, jika pada saat itu saya sedang online. Saya akan melakukannya maksimal 1 jam dan prosesnya selesai.
2. Jika ada diantara kalian yang orderannya tidak terselesaikan maksimal 1x24 jam, kalian tidak perlu membayarku, alias gratis.
3. Kalau weekend biasanya saya online, kalau weekend kalau saya tidak online berarti saya kerja hari senin.
4. Untuk pembayaran, maksimal dibayarkan satu hari setelah link live dipublikasikan.
5. Pembayaran melalui rekening paypal
Jika Anda tertarik, silakan balas
Terima kasih
Salam,
AKDSEO