Buletinbandung.com – Pembahasan proyek pembangunan Bandara Cikembar, Sukabumi kembali digulirkan. Pemprov Jawa Barat dan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) sudah beberapa kali membahas rencana proyek itu supaya mulai bisa digarap pada 2023.

Meski sudah ditarget, rencana proyek Bandara Cikembar masih terganjal aturan pada Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Pasalnya, Pemprov Jabar harus merevisi perda tersebut untuk menyesuaikan pembangunan bandara, termasuk persoalan penetapan lokasi (penlok) proyek itu.

“Lahannya belum dibebaskan, karena masih terkendala perda. Tahun ini, revisi Perda RTRW ditarget selesai karena kaitannya dengan kebutuhan UU Cipta Kerja, sama (Perda) pesisir dan pulau-pulau kecil. Raperdanya masih proses pembahasan di DPRD,” kata Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Jabar, Rabu (28/9/2022).

Aris menerangkan, meski proyek bandara ini sudah mengemuka sejak 2019, Pemprov Jabar belum melakukan pembebasan lahan untuk area pembangunan bandara. Salah satu faktor utamanya karena pemprov masih mengacu pada Perda RTRW yang lama dan belum bisa mengakomodir pembangunan Bandara Cikembar.

“Padahal dulu, kementerian itu sudah mengalokasikan anggaran untuk konstruksinya pas sebelum pandemi di 2019. Cuma waktu itu karena Perda RTRW sebagai dasar penlok belum ada, pemprov belum berani untuk mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahannya. Ketika 2020 akan mempercepat, lalu ada pandemi, sehingga mempengaruhi prioritas dengan rencana ini,” paparnya.

Dengan mulai bergulirnya pembahasan revisi Perda RTRW Jabar, Aris optimistis proyek Bandara Cikembar bisa digarap pada tahun depan. Sebagai alternatif jika perda revisi itu tak rampung di tahun ini, pemprov akan menyiapkan skema lain supaya penlok Bandara Cikembar bisa disetujui oleh pemerintah pusat.

“Sekarang kami sedang menyiapkan untuk mempercepat penlok, ada alternatif selain melalui Perda RTRW yaitu rekomendasi kesesuaian pemanfaatan ruang (KKPR). Dan itu harus diajukan oleh pemprov melalui Pak Gubernur ke Kementerian ATR/BPN,” ucapnya.

“Kami sedang berkoordinasi menyiapkan surat tersebut. Karena itu jadi salah satu yang dibahas dalam rapat rekomendasi dengan KSP, kita harus menyiapkan itu karena memang ada beberapa aspek dokumen yang harus disiapkan kaitan dengan lokasi, koordinatnya, detailnya juga untuk Bandara Cikembar ini,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan dokumen perencanaan Bandara Cikembar milik Bappeda, proyek bandara ini rencananya akan memakan lahan seluas 137 hektare. Adapun biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 850 miliar, yang untuk kebutuhan pembebasan lahan memakan anggaran sekitar Rp 360 miliar.

Pembangunan Bandara Cikembar yang desas-desusnya berada di tengah kebun singkong ini pun rencananya akan dilakukan 2 tahap. Jika rencana pengadaan lahan tak memiliki hambatan kembali pada 2023, konstruksi bandara yang bisa mendukung akses pariwisata di Jabar Selatan ini ditarget bisa dilakukan pada 2024.

By AKDSEO

Open chat
1
ADMIN AKDWEBS
Halo,
Saya Layanan Posting Tamu
Saya Memiliki 600 Situs
Status : Terindeks Semua
DA bagus : 40-60
Kategori Nice yang Berbeda
Umpan Tetes Diizinkan
Saya dapat mempublikasikan secara instan
secepat mungkin

Layanan saya:
1. Saya akan mengerjakan pesanan Anda maksimal 1X24 jam, jika pada saat itu saya sedang online. Saya akan melakukannya maksimal 1 jam dan prosesnya selesai.
2. Jika ada diantara kalian yang orderannya tidak terselesaikan maksimal 1x24 jam, kalian tidak perlu membayarku, alias gratis.
3. Kalau weekend biasanya saya online, kalau weekend kalau saya tidak online berarti saya kerja hari senin.
4. Untuk pembayaran, maksimal dibayarkan satu hari setelah link live dipublikasikan.
5. Pembayaran melalui rekening paypal
Jika Anda tertarik, silakan balas
Terima kasih
Salam,
AKDSEO