Tradisi Nampaling

Buletinbandung.com – Dari banyaknya warisan budaya di Pangandaran, nampaling masih eksis menjadi kearifan lokal sejak 4 abad yang lalu. Tradisi Nampaling merupakan prosesi penangkapan hama di area sawah pasca musim panen padi.

Festival ini di selenggarakan setiap tahunya pada bulan Oktober-September, biasanya setelah Panen Raya. Nampaling itu sendiri adalah sebuah prosesi menangkap belalang dngan alat yang bernama tampaling.

Belalang yang telah tertangkap, masukan ke wadah yang bernama Toler (Kembu). Masyarakat setempat mengolah belalang hasil tangkapan tersebut menjadi berbagai macam kuliner salah satunya yaitu oseng simeut (belalang).

Kuliner lainnya yang mereka suguhkan pada festival ini adalah makanan tradisional setempat seperti tumpeng, awug, candil dan lain sebagainya.

Festival budaya ini juga dimeriahkanoleh pentas seni tradisional setempat seperti Seni Gondang Buhun, Elok Beluk, Ronggeng Gunung, Ronggeng Amen dan pentas senilainnya.

Saat ini, nampaling masih sering dilalukan warga di Desa Cikalong, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran.

Kepala Desa Cikalong Ruspandi mengatakan, nampaling merupakan kegiatan penangkapan belalang atau masyarakat setempat menyebutnya simeut. Kegiatan menangkap belalang dilakukan untuk setiap musim panen padi datang. Dalam waktu tersebut belalang sangat melimpah.

“Nampaling sudah ada sejak tahun 1600-an, dulu memang hanya untuk pengusiran hama tapi kini mereka buatkan festival budaya agar terlihat meriah,” ucapnya Senin (3/10/2022).

Ia mengatakan Festival Nampaling dalam acara Budaya Desa Cikalong ini sebagai upaya melestarikan tradisi yang menjadi warisan leluhur warga Desa Cikalong.

Festival Nampaling mereka lakukan setiap selesai masa panen tiba yang biasanya masuk bulan September-Oktober.

Sementara kata nampaling dari alat yang mereka gunakan untuk menangkap belalang yang terbuat dari bambu. “Setelah belalang tertangkap, masukan ke dalam wadah yang bernama toler (Kembu),” ucapnya.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Indrawan melakukan kegiatan Nampaling

Menurutnya daripada hama harus terbunuh dan mati sia-sia. Maka warga setempat mengolah belalang menjadi kuliner yang enak.

“Belalang bisa di olah menjadi oseng simeut, rasanya enak dan aman di konsumsi,” ucapnya.

Dalam festival nampaling sajikan olahan simeut bersama makanan tradisional seperti tumpeng, awug, candil dan sebagainya.

Di samping prosesi Nampaling warga setempat memanfaatkan belalang untuk dijual secara umum. “Di balik acara ini ada warga yang ikut terbantu dari sisi ekonomi. Karena 1 kg simet di hargai Rp 20 ribu-Rp 30 ribu,” ucapnya.

Festival budaya ini juga bersama seni gondang bubun, eok beluk, dan pentas seni lainnya

By AKDSEO

Open chat
1
ADMIN AKDWEBS
Halo,
Saya Layanan Posting Tamu
Saya Memiliki 600 Situs
Status : Terindeks Semua
DA bagus : 40-60
Kategori Nice yang Berbeda
Umpan Tetes Diizinkan
Saya dapat mempublikasikan secara instan
secepat mungkin

Layanan saya:
1. Saya akan mengerjakan pesanan Anda maksimal 1X24 jam, jika pada saat itu saya sedang online. Saya akan melakukannya maksimal 1 jam dan prosesnya selesai.
2. Jika ada diantara kalian yang orderannya tidak terselesaikan maksimal 1x24 jam, kalian tidak perlu membayarku, alias gratis.
3. Kalau weekend biasanya saya online, kalau weekend kalau saya tidak online berarti saya kerja hari senin.
4. Untuk pembayaran, maksimal dibayarkan satu hari setelah link live dipublikasikan.
5. Pembayaran melalui rekening paypal
Jika Anda tertarik, silakan balas
Terima kasih
Salam,
AKDSEO